Uang Senyum Polisi di Mesuji Dianggap Wajar

Uang Senyum Polisi di Mesuji Dianggap Wajar:

Ketua Tim Pencari Fakta Komisi III untuk kasus Mesuji, Azis Syamsuddin, menilai uang senyum yang diberikan PT Silva Inhutani kepada aparat keamanan sebagai hal yang wajar. Menurut dia, hal ini karena biaya operasional Polri tak cukup. "Seperti yang diungkapkan oleh Kapolri, sepanjang itu hanya untuk makan tidak masalah," kata Azis saat dihubungi Tempo, Sabtu 17 Desember 2011.

Perusahaan yang diduga terlibat pembantaian terhadap masyarakat di Kabupaten Mesuji, Lampung, PT Silva Inhutani. mengaku kerap memberikan honor kepada aparat keamanan yang menjaga lahan mereka. "Honor itu di luar makan-minum yang juga diberikan tiga kali sehari," ujar juru bicara PT Silva, Ahmad Safari.

Ahmad menilai honor tersebut wajar. Lagi pula PT Silva menganggap honor itu perlu diberikan sebagai sarana pendukung bagi petugas yang melakukan penertiban di Register 45, lahan perkebunan sawit. "Para polisi biasa menyebut ransum dan uang saku itu dengan sebutan 'operasi senyum'," ujarnya.

Selain honor, ada juga uang komando sebesar Rp 1 juta yang diberikan kepada atasan mereka. Komandan lapangan saat meninjau lokasi juga mendapat fasilitas mobil Terano dan Isuzu Panther.

Sebelumnya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menemukan seorang petani tewas akibat bentrokan warga Desa Pelita Jaya dan Pekat Raya dengan kelompok pengamanan perkebunan di area lahan PT Silva pada November 2011. Sebelumnya terjadi bentrokan di lahan lain pada 6 November 2010. Dalam dua peristiwa itu, dua warga tewas dan lima orang luka parah. Para korban pada Rabu lalu mengadu ke Komisi Hukum DPR.

Azis mengaku memahami soal pemberian uang ini. Ia mengatakan, meskipun melanggar aturan, semua pihak harus melihat keterbatasan Polri. "Dana operasional Polri itu memang sangat kecil. Mau apalagi?" ujarnya. Ia pun mengaku kerap meminta kepada Kementerian Keuangan untuk meningkatkan anggaran operasional Polri ini. "Saya sudah berkali-kali bilang sama Menteri Keuangan bahwa anggaran operasional Polri itu jauh di bawah standar," ujar dia.

Politikus Partai Golongan Karya ini mengatakan pemberian uang kepada aparat tak berarti aparat kepolisian membela pihak perusahaan. "Ini kan tidak, mereka juga tidak sepanjang 24 jam menjaga perusahaan," ujarnya lagi.
sumber

Jangan lupa di like...
@osserem Follow juga ya....